Sumanto Al Qurtuby: Asal-Usul “Burung Gereja”

Ilustrasi

Anda tahu dari mana asal-usul “burung gereja”? Sebetulnya “burung gereja” itu adalah “burung murtad” yang “hijrah iman” menjadi “mualaf Kristen”.

Begini ceritanya. Sebelum menjadi “burung gereja”, mereka ini dulu disebut “burung masjid” karena tinggal di atap dan sekeliling masjid. Nah, suatu saat mereka menyaksikan “peristiwa tragis” yang tak terlupakan dan membuat mereka kabur: sunat massal.

Sunat massal atau khitan berjamaah itu dilakukan di halaman masjid. Satu per satu, ujung kulit yang menutupi kepala penis para anak lelaki itu dipotong.

“Anak-anak malang” itu duduk di kursi dengan mengenakan sehelai jarit atau sarung. Sarungnya pun dipakai untuk menutupi muka sang anak, sementara “titit mini” mereka dibiarkan terbuka disaksikan oleh kerumuman orang-orang kampung: laki-perempuan, tua-muda.

Dulu, belum ada dokter. Yang ada dukun sunat. Motongnya pun bukan pakai gunting tapi pakai pisau atau bahkan irisan kulit bambu (Jawa: welid). Darah segar pun mengalir dan tumpah berserakan di tanah yang membuat bau anyir.

Anak-anak meraung, menangis kesakitan menahan sakit yang tiada tara. Maklum, kala itu belum ada obat bius jadi sakitnya memang luar biasa. Saya sendiri sampai kapok. Sampai sekarang nggak mau sunat lagi.

Menyaksikan peristiwa mengerikan itu, para burung yang bertengger di masjid pun bergumam: “Burung manusia saja dipotong apalagi kita. Sadis sekali mereka…”

Karena ketakutan, mereka pun kabur. Dan pilihannya adalah gereja karena bebas dari sunat massal. Sejak itulah maka mereka populer dengan sebutan “burung gereja”. Kalau kabur ke Sinagog (tempat ibadah orang Yahudi), bisa jadi mereka akan menyaksikan khitan berjamaah lagi karena memang tradisi sunat dalam Islam itu diadopsi dari tradisi Yahudi.

Ah, mengadopsi dari Yahudi lagi? Iya, memang, “si bungsu” Muslim mah sukanya begitu bok mengadopsi tradisi dari “kakak-kakak” mereka, terutama Yahudi, meskipun mereka sering tidak mau mengakuinya. Unyu ya? he he…

(fbcombungmanto/suaraislam)

Loading...