
Jakarta – Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Arifin menjelaskan, perbedaan utama antara Masjid Raya Daan Mogot dengan masjid lain pada umumnya adalah bahwa masjid itu tidak hanya sebagai tempat ibadah. Menurut Arifin, pembangunan Masjid Raya Daan Mogot mengikuti konsep masjid nabi.
“Berbeda dengan masjid lainnya karena di situ ada ruang buat sarana pendidikan, ada ruang untuk ekonomi, ada ruang perkantoran, ada ruang-ruang yang memang diperuntukkan untuk itu,” kata Arifin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/2/2017).
(Baca: Alhamdulillah, Berkat Ahok Ada 500 Mahasiswa Terima KJP 18 Juta Tahun Ini)
Arifin mengatakan, Masjid Raya Daan Mogot ini akan rampung pada akhir Maret 2017.
“Ya kami menunggu petunjuk Pak Gubernur lah,” kata Arifin.
Ide pembangunan masjid itu muncul pada Idul Adha tahun 2012. Saat itu, Joko Widodo ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta baru mengetahui bahwa selama ini Jakarta belum punya masjid raya yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Proyek pembangunan masjid raya itu diresmikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 20 Juni 2013, atau saat Ahok masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
(kompas/biarnyaho)