Kita bisa belajar toleransi kepada masyarakat di Desa Mahal II, provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ). Mereka dikenal dengan nilai toleransinya yang tinggi.
Hal ini dicontohkan oleh umat katolik stasi santo Petrus Hobamatan bergotong royong dengan umat Islam di Desa Mahal II, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun masjid Aljamil Leuhapu, Sabtu 15 oktober 2022.
Kebiasaan gotong royong antara umat katolik dan Islam dalam membangun rumah ibadah seperti masjid dan gereja sudah menjadi tradisi di NTT.
Turut hadir Dalam kegiatan gotong royong pembangunan mesjid ini, anggota Koramil Omesuri, Anggota Polsek Omesuri, Kepala Desa Mahal, Fransikus Beni Orolaleng bersama perangkat Desa, Ketua BPD Desa mahal bersama warga masyarakat Desa Mahal dan Desa Mahal ll.
Turut hadir juga keluarga muslim dari Desa Dolulolong, Hingalamamengi, Nilanapo, Panama, Walangsawa dan Normal l.
Pembangunan masjid Aljamil Leuhapu adalah swadaya murni dari umat islam di Desa Mahal ll.
Samsudin Faka anggota DPRD Lembata Dapil III memberikan apresiasi kepada semua yang hadir untuk secara bergotong royong membantu umat Islam di Desa mahal ll dalam kegiatan cor lantai ll masjid Aljamil Leuhapu.
Ricard Seran Kanit Provos Polsek Omesuri, menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Desa Mahal ll yang telah mengundang Koramil Omesuri bersama anggota dan Polsek Omeuri untuk hadir bersama masyarakat membantu panitia pembangunan masjid Aljamil Leuhapu dan umat islam setempat.
Bapak Abdul Jamil Abdullah, imam masjid Aljamil Leuhapu menyampaikan ucapan terimakasih kepeda semua pihak yang telah hadir bersama umat masjid Aljamil Leuhapu dan para donatur yang telah membantu panitia pembangunan mesjid Aljamil Leuhapu.
Setelah dilakukan pekerjaan cor lantai ll masjid Aljamil, dilakukan acara makan bersama.
Kepala Desa Mahal ll, Yohanes Guido Tua menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yg telah hadir untuk melakukan kegiatan bersama di Mahal II.
Kepala Desa mahal ll meneruskan sebuah pesan singkat yang disampaikan Romo Lucius poya Hobamatan, pastor pertama asal kampung Matanlamamangan Hapulamaboleng (MAHAL), lewat WA grup ‘Kami Orang Mahal’ yang menghendaki kampung Mahal menjadi laboratorium toleransi.
“Kita mesti menjadikan kampung kita Mahal menjadi Laboratorium Toleransi,” demikian pesan Romo Poya.
(Suara Islam)