Sejumlah warga yang berasal dari komunitas Tionghoa bagi-bagi takjil berbuka puasa di Jalan Tamblong, Kota Bandung.
Mereka membagikan takjil kepada para pengendara jalan, tepatnya di depan Masjid Lautze 2. Komunitas yang menamakan diri Masyarakat Tionghoa Peduli itu berasal dari berbagai profesi, tua maupun muda, yang ingin berbagi keberkahan di bulan Ramadan.
Koordinator Bakti Sosial Masyarakat Tionghoa Peduli Djoni Toat mengungkap, pembagian takjil gratis ini merupakan langkah awal yang digagas komunitasnya. Setelah ini, komunitasnya berencana mengadakan agenda bazar sembako murah untuk bisa dinikmati warga Kota Bandung menjelang lebaran.
“Agenda berbagi takjil ini sudah kami mulai dari hari kemarin dan hari ini, dan nantinya akan terus berlangsung setiap hari sampai sebelum lebaran. Kami mengadakan bagi-bagi takjil untuk berbuka puasa, dan rencananya kami mengadakan subsidi sembako. Total nanti ada 10 ribu dan akan dimulai di Jalan Asia Afrika,” katanya.
Djoni Toat menyatakan, para komunitas Tionghoa yang terlibat tak hanya mereka yang beragama Islam. Pihaknya juga melibatkan orang Tionghoa nonmuslim supaya bisa menguatkan sikap toleransi antarumat beragama.
“Kemudian nanti akan ada donor darah selama Ramadan. Sekarang kan banyak yang nonmuslim yang tidak bisa mendonorkan darahnya. Jadi kami tetap berjalan sampai bulan Mei, itu nanti sudah dimulai dari awal Februari,” ucapnya.
“Kita juga ingin memperlihatkan bahwa aksi sosial dan kebaikan bisa dilakukan oleh siapapun, tidak melihat dari suku, ras, dan agama apapun, kita tetap berbagi ke masyarakat. Kami juga ingin memperlihatkan bentuk toleransi dari masyarakat Tionghoa yang tergabung ke dalam masyarakat Tionghoa Peduli Bandung,” sambungnya.
Kapolda Jabar Irjen Suntana juga ikut turun langsung di kegiatan bagi-bagi takjil ini. Suntana terlihat mendatangi langsung pengendara yang melintas, hingga memberikan takjil sembari berbincang singkat dengan warga yang melintas.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan membantu pengendara yang sedang mengejar waktu pulang,” kata jenderal polisi bintang 2 tersebut.
“Tentunya kita sama-sama, siapa aja boleh berbuat dan kebetulan komunitas ini melaksanakan buka puasa di sini, ada juga nonmuslim. Itulah yang disebut dengan keberagaman persatuan. Kita tidak lihat komunitas etnis, semuanya sama, kita berbahagia,” pungkasnya.
(Suara Islam)