Kenapa saya suka mengkritik soal politisasi agama? Karena menurut saya hal itu adalah salah. Fungsi agama adalah untuk membina karakter, menghaluskan budi, memupuk jiwa yang murni, tulus, ikhlas, welas asih dan sebagainya.
Tapi faktanya sekarang agama dijadikan sebagai komoditas politik, alat provokasi dan pemecah belah, sarana menyerang dan menjatuhkan lawan serta kendaraan untuk meraih kekuasaan. Dan itu semua membawa efek buruk bagi diri mereka sendiri, orang lain bahkan seluruh bangsa.
Sudah banyak perang, pembunuhan dan kehancuran atas nama politik agama. Manusia memang memiliki sisi buas dan sulit memahami makna kehidupan. Tuhanpun seringkali hanya menjadi “berhala mental” serta ilusi dan delusi pemikiran, bukan dipahami, dihayati dan dirasakan.
Baca:
- Politisasi Masjid sebagai Cerminan Kelompok Radikal
- Para Ulama Timur Tengah Ngamuk karena Agama Dipolitisasi untuk Konflik
Kelak bukan agama tertentu yang akan menyelamatkan dunia tapi evolusi kesadaran manusia serta kecerdasan / kedewasaan intelektual, emosional dan spiritual manusia itu sendiri yang akan menentukan nasib dunia ini. Dan saat ini evolusi kesadaran manusia bisa diibaratkan masih dalam tahap “bayi yang sedang belajar merangkak.”
Dan kelak saat evolusi kesadaran manusia sudah mencapai tahap dewasa maka akan terciptalah “Damai di bumi sebagaimana di Sorga” dan “Rahmatan lil Alamin”. Tapi entah itu akan terjadi berapa ribu tahun lagi, yang jelas bukan dalam abad-abad ini.
Salam Sadar
(fbmuhammadzazuli/suaraislam)