Dagelan kembali dipertontonkan para bajingan politik, dimulai dengan bualan Tengku Zulkarnaen yang membuat berita tendensius dengan mengatakan bahwa K.H. Hasyim Asy’ari hilang dari buku sejarah dan memunculkan nama-nama tokoh PKI , seperti Aidit, Semaoen dan Amir Sjarifuddin, kemudian disusul dengan Ketum PKS Achmad Syaiku pun melakukan serangan dengan mengatakan bahwa pemerintah sedang berusaha menghilangkan pelajaran Agama islam Tak ketinggalan bintang Hoax dan provokator kebencian Fadli Zon , Haikal Hasan dan si Jomblo Rocky Gerung yang hidupnya memang dibaktikan untuk menghancurkan Indonesia dengan menjadi penjilat sejati iblis dan keluarga Cendana melakukan provokasi dengan mengatakan pemerintah akan menghilangkan Agama islam .
Ini semua adalah dalam rangka mempertahankan semua kebohongan yang dilakukan rezim Orde Baru dan menyudutkan pemerintah atas nama agama dan membangkitkan sentimen warga NU dan Muhammadiyah yang merupakan komunitas muslim terbesar di Indonesia untuk melakukan kebodohan dan menyerang pemerintah.
Sebenarnya jika orang-orang yang Saya sebutkan diatas tidak segera ditangkap atau diambil tindakan tegas fitnah dan intrik politik ini akan berjalan terus karena walaupun mereka minoritas tapi mereka di dukung oleh para Garong yang sudah mengeruk uang rakyat Indonesia selama setengah abad lebih atau 32 Tahun Masa Pemerintahan Orde Baru ditambah 20 Tahun Masa reformasi dimana tidak bisa dipungkiri kekuatan ekonomi Masih mereka kuasai sedangkan pemerintah Jokowi yang berpihak pada kedaulatan rakyat baru berjalan 6 Tahun itupun selalu disibukan dengan intrik-intrik politik.
Saya percaya jika kemendikbud yang sekarang tidak mungkin sengaja, namun oknum-oknum di dalam kemendikbud bisa menjadi pelakunya secara sistematis, masiv dan terstruktur. Siapa mereka?
Siapa lagi kalau bukan mereka, oknum pion dari para bajingan politik termasuk keluarga Cendana,Cikeas dan Chaplin yang memang sudah terbukti sering membuat rekayasa fitnah, ujaran kebencian dan bagian dari pemalsuan sejarah di tanah air.
Kemudian naskah sejarah Itu dibuat pada tahun 2017 saat mentri Pendidikannya Muhajir Effendi dan yang menyusunnya Hilman Farid diangkat Tahun 2015 saat mendikbudnya Anies Baswedan.tapi Baru menjadi heboh Tahun 2021 dimana yang meletupkan adalah para kacung 3 C , Nah mulai ketemu kan benang merahnya , bisa saja ini sudah direncanakan lama dan baru diletupkan supaya orang2 yang masuk dalam mafia Negara Paling busuk sepanjang Masa ini bisa cuci tangan dan mendeskriditkan pemerintah pada saat yang diperlukan , harus diakui Jokowi memang pemikirannya out of the box bisa sigap mereshuffle bajingan tengik yang bernama Anies Baswedan kalok tidak akan banyak lagi masalah yang bisa jadi bahan bakar yang mudah disulut.
Dan untungnya Cikeas lagi sibuk menghadapi Masalahnya sendiri akibat rakus dan terlalu tamak. Kalau Cikeas dalam Kondisi sehat Wal afiat bisa saja sudah jadi isyu Nasional dan demo lagi karena kunci Surga para Ustad abal-abal ada ditangan mereka.
Yang hebat lagi naskah ini memunculkan sosok Pemimpin teroris Garis keras Abu Bakar Ba’asyir sebagai tokoh , ada apa ini? Masih untung ga memunculkan ondel-ondel petamburan atau sekalian sama chat mesumnya gitu? Mau jadi apa Generasi muda ? Koq sembarangan amat sih ? Mereka memang tidak memikirkan dampak bagi generasi muda kedepan bahkan mereka tidak memikirkan diri sendiri bahwa suatu saat akan dikenang sebagai bajingan politik Paling nista dan hina karena kecenderungan masyarakat yang semakin cerdas. Jadi Don’t Let Jokowi Walk Alone membabat habis radikalisme dan Bajingan politik dinegri ini.
Salam Kedaulatan Rakyat
Tito Gatsu.
(Suara Islam)