Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar merespons soal peringatan dari Pemerintah Jepang yang mendesak warganya berhati-hati soal potensi ancaman teror di Indonesia dan lima negara Asia Tenggara lainnya.
“Kami memaklumi kekhawatiran Jepang. Namun perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia selama ini telah melakukan pencegahan terorisme, penegakan hukum, dan kerja sama internasional sesuai mandat UU [Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme],” kata Boy seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (15/9).
Dia kemudian mengimbau peningkatan kewaspadaan bersama terhadap seluruh ancaman aksi teror karena jaringan terorisme terus berupaya untuk beraksi di ruang publik.
Lebih lanjut, kata Boy, BNPT terus melakukan upaya pencegahan aksi terorisme lewat kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Seluruh upaya itu, menurutnya, melibatkan masyarakat mulai dari akademisi, praktisi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
“Preventive justice telah dilakukan. Sejak Januari 2021 sampai September 2021 sebanyak 320 orang lebih telah ditindak oleh Densus 88. Secara kuantitas, aksi teror di Indonesia berkurang,” tuturnya.
Boy menambahkan BNPT juga melakukan kerja sama internasional dengan sejumlah negara dan organisasi kawasan serta internasional dalam rangka melindungi diri dari ancaman terorisme global.
“Melalui upaya ini, artinya BNPT melakukan penanggulangan dari hulu ke hilir,” ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah Jepang mendesak warganya agar berhati-hati mengingat potensi ancaman teror di enam negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, Myanmar, Singapura, Malaysia dan Thailand.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengklaim mendapat informasi peningkatan risiko ancaman teror seperti bom bunuh diri di enam negara tersebut.
Jepang lalu meminta warga yang tinggal di enam negara itu agar menjauh dari fasilitas keagamaan, yang dinilai berisiko menjadi target serangan. Mereka juga menganjurkan agar warganya memantau informasi dari media lokal mengenai perkembangan isu tersebut.
Namun, imbauan Jepang itu membuat bingung ke enam negara Asia Tenggara. Sejumlah negara tak mengetahui ancaman teror.
Kantor Kedutaan Besar Jepang di Jakarta pun mengaku tidak mengeluarkan peringatan untuk warga negaranya di Indonesia.
“Yang dapat kami sampaikan adalah, sampai saat ini Kedutaan Besar Jepang di Indonesia tidak mengeluarkan alert atau peringatan kepada warga Jepang di Indonesia,” kata kantor Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Selasa (14/9).
(Suara Islam)