Innalillah! Di Tengah Megahnya Masjid Raya Al Jabbar, Ada Rumah Warga yang Terancam Ambruk

Nani Suharti (67) duduk di depan rumahnya di Kampung Ciwaru, RT 02 RW 08, Desa Bojongmekar, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat yang lapuk. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

Kondisi Nani Suharti sungguh memilukan. Rumah semi permanen yang ditempati perempuan 67 tahun di Kampung Ciwaru, RT 02 RW 08, Desa Bojongmekar, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat tersebut rusak, lapuk, dan terancam ambruk. Ia juga menjadi kepala keluarga karena suaminya sakit tak berdaya.

Kondisiā€Ž memprihatinkan rumah di Ciwaru itu sudah kentara di tengah permukiman warga sekitarnya. Bambu tampak menyangga bagian depan rumah berukuran sekira 4 x 4 meter persegi itu agar tak runtuh. Sementara di atap rumah, potongan baliho menambal kerusakan pada genting rumah.

“Asal teu kahujanan (Yang penting tidak kehujanan),” kata Nani kepada “PR” di kediamannya, Kamis 19 Januari 2023.

Tak cuma baliho, Nani juga menggunakan bekas karpet tetangga untuk menutupi atap tempat tinggalnya. Keadaan genting rumahnya memang memprihatinkan karena sebagian telah terbelah dan bergeser dari tempatnya.

Apabila hujan disertai angin melanda Ciwaru, Nani dihinggapi kekhawatiran.

“Lamun hujan angin, rereketan, kawas nu dek rempag (Kalau hujan angin, terdengar bunyi derak di rumah, kayak mau ambruk),” tuturnya.

Tak cuma hujan lebat dan angin kencang, Nani juga dihinggapi ketakutan ketika terjadi gempa. Rumahnya yang sudah rapuh itu juga berderak sewaktu digoyang lindu.

Ia mencontohkan, gempa Garut yang terasa hingga wilayah KBB membuat penghuni rumah segera keluar dari kediamannya.

Nani bukannya tak mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah agar rumahnya diperbaiki. Setelah mengajukan, diketahui bantuan tersebut tak pernah ia dapatkan.

“Mereun teu acan aya milikna (Mungkin belum ada miliknya),” ucap Nani berbaik sangka.

Melihat keadaan tersebut, warga RW 8 Ciwaru berinisiatif menggalang dana masyarakat di lingkungannya. Hal itu dilakukan karena upaya permohonan bantuan perbaikan rumah tak kunjung membuahkan hasil.

Pihak desa pun telah mengupayakan agar permintaan bantuan terealisasi. Namun, usaha tersebut tetap nihil. Jika hanya menunggu bantuan, rumah Nani dikhawatirkan keburu ambruk.

Ketua RT 03 Dadang Sukiman mengatakan, sumbangan swadaya masyarakat yang terkumpul mencapai Rp4.700.000. Dari jumlah total sumbangan itu, terdapat pula bantuan dari Baznas KBB.

Dadang menyatakan, sejumah bahan-bahan perbaikan rumah telah dibeli seperti pasir, semen, batako, dan asbes. Perbaikan itu rencananya dilakukan keesokan hari.

Meski perbaikan hanya diperkirakan setengah jadi dengan dana swadaya yang ada, hal terpentingnya adalah agar penghuni rumah itu aman.

“Kahoyong dugika rengse (Saya sih berharap bisa rampung seluruhnya),” kata Dadang.

Ia berharap pemerintah bisa tetap mengucurkan bantuan agar perbaikan rumah juga tuntas.

Potret tempat tinggal Nani kontras dengan megahnya Masjid Raya Al Jabbar dan proyek alun-alun di beberapa kecamatan di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang menelan dana triliunan dan miliaran rupiah.

(Suara Islam)

Loading...