Gus Mus dan Djarot Saling Curhat jadi Korban Hoax, Intinya Hoax Harus Dilawan

Djarot dan GusMus

Budayawan serta Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotut Tholibin ini kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaeful Hidayat di Leteh, Rembang , Jumat (3/3/2017) sore.

Djarot berkunjung di kediaman Gus Mus diantar oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Keduanya tiba di Pondok Roudlotut Tholibin Leteh, Kabupaten Rembang pukul 18.00 WIB.

Baca:

Secara kebetulan tiga rombongan lain yang terdiri dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Kasdam IV/ Diponegoro Brigjen Joni Suprianto, dan Bupati Rembang Abdul Hafidz.

Pengasuh Pondok Pesantren dan juga Budayawan ini pun langsung menyambut tamunya dengan hangat kemudian mengajaknya untuk sholat magrib berjamaah.

Usai melakukan sholat berjamaah dilanjutkan dengan makan malam dan ngobrol selama satu setengah jam dengan obrolan yang hangat.

Dalam obrolan tersebut sempat membahas Pilkada DKI Jakarta dan juga soal fenomena berita boax serta fitnah  di media sosial.

Gus Mus pun prihatin dengan merebaknya berita hoax. Dirinya juga sempat menjadi bahan sasaran berita hoax.

“gambar gambar saya ada dimana mana disertai tulisan yang bukan omongan saya, yang kenal saya pasti tahu kalau itu bukan saya,” ungkapnya.

Yang lebih aneh lagi menurut Gus Mus adalah masyarakat yang menolak hoax secara tidak sadar malah ikut menyebarkan.

“kadang kita ikut menyebarkan tanpa sengaja, ikut retwet disertai pertanyaan ‘ini hoax apa tidak ya?’, ya padahal itu sudah menyebarkan,” ungkapnya.

Gus Mus pun menyatakan bahwa fenomena tersebut harus dilawan, orang orang pintar harus aktif turun langsung mengedukasi masyarakat.

Dilain sisi peran masyarakat juga harus pandai menyaring berita di fitur yang sudah ada di setiap platform media sosial.

“karena setiap media sosial kan sudah menyediakan fasilitas untuk menyaring, kalau tidak mau membaca hoax ya dibisukan (mute), unfollow, atau cara lain yang disediakan,” jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun ikut menambahi dengan bercerita pengalamannya sendiri bagaimana dia setiap hari mengajak masyarakat melawan hoax di media sosial.

“itupun saya juga sering kena hoax, kena bully juga, semakin dijawab semakin di bully, saya kadang kadang ketawa sendiri membacanya,” imbuh Ganjar.

Pada kesempatan ini Djarot pun diminta oleh Gus Mus untuk bercerita pengalaman selama kampanye Pilkada DKI.

Djarot bercerita bagaimana dirinya bisa mengunjungi lima lokasi berbeda dalam satu hari. Dan ia pun bercerita soal kasus dugaan penistaan agama yang sedang dijalani oleh Basuki  Tjahaya Purnama.

“beberapa kali ketika saya kunjungan ada beberapa orang menolak, pakai spanduk, dan KPU Panwaslu tidak bisa menindak,” jelasnya.

(gayengnews/biarnyaho)

Loading...