Gibran Tegaskan akan Tutup Sekolah yang Mengajarkan Intoleransi

Perusakan makam di TPU Cemoro Kembar di Kampung Kenteng Kelurahan Mojo Kecamatan Pasar Kliwon mendapat kecaman dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Putra Presiden Apalagi Jokowi tersebut menyayangkan kasus perusakan makam melibatkan anak-anak.

“Ini merupakan bentuk intoleransi. Ngawur sekali, apalagi melibatkan anak-anak,” terang Gibran seperti dikutip dari Suara.com.

Gibran pun akan memproses masalah perusakan makam ini. Gibran akan menutup rumah belajar atau sekolah tersebut, karena sudah benar baik sekolah atau guru-gurunya.

“Tutup saja sekolah. Sudah tidak benar sekolahnya dan guru-gurunya,” tegas putra sulung Presiden Jokowi ini.

Mereka itu buka sekolah tidak izin dan segera diproses. Ini tidak bisa dibiarkan, apalagi berkaitan dengan pendidikan anak-anak kecil.

“Mereka buka sekolahnya kan tidak izin, ini tidak bisa dibiarkan. Segera mungkin akan diproses,” ungkapnya.

Nanti yang akan diproses hukum guru atau pengasuhnya. Kalau untuk anak-anaknya akan dilakukan pembinaan, karena mereka masih berada dibawah umur.

“Ini sudah kurang aja sekali. Yang diproses hukum pengasuhnya. Termasuk anak dibawah umur harus ada pembinaan,” paparnya.

Sebelumnya, sebanyak 12 anak dibawah umur diduga telah melakukan perusakan makam di TPU Cemoro Kembar di Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon.

Kabar perusakan tersebut dilakukan pada 16 Juni 2021 lalu pukul 15.00 WIB. Anak-anak tersebut merupakan murid dari rumah belajar atau sekolah.

Gibran langsung meninjau lokasi makam dan bertemu dengan keluarga korban, Senin (21/6/2021) siang.

(Suara Islam)

Loading...