Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam pidatonya di Mukernas PPP membicarakan soal perpecahan negara akibat ekonomi dan agama. Gatot pun merasa bersyukur karena Indonesia punya pancasila yang menjaga semua kebhinekaan.
“Saya ingatkan negara pecah, berdasarkan ekonomi dan agama, Yugoslavia pecah jadi 7 negara. Sudan karena agama jadi 2 negara, dan negara super power pada saat itu selain Amerika Serikat, Uni Soviet pecah 15 negara karena ekonomi dan agama,” ujar Gatot di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/7/2017).
Baca:
“Lalu Indonesia, (dengan berbagai) suku, agama, warna kulit tetap utuh karena ada pancasila,” lanjutnya.
Gatot menegaskan agar warga Indonesia jangan pernah mengikuti ulama atau kiai yang berbicara untuk mengubah Pancasila. Kiai dan ulama yang seperti itu, kata Gatot, mereka memang sengaja disuruh untuk merusak Indonesia.
“Kalau ada kiai dan ulama yang bicara untuk mengubah Pancasila itu pasti ulama yang dibayar dari luar dan disuruh merusak Indonesia. Jangan dengar itu,” ujarnya.
Dia pun meminta semua masyarakat tidak sombong dengan ingin mengganti pancasila sebagai dasar negara. Sebab saat ini, masyarakat hanya tinggal menikmati kemerdekaan.
“Kita hanya penikmat kemerdekaan, bukan yang merebut,” tutupnya.
(detikcom/suaraislam)
Facebook
Google +