Tidak ada kekhawatiran Indonesia bubar 2030. Bagi Jam’iyyah Ahlut Thariqat Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), Negara Kesatuan Repunlik Indonesia (NKRI) harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.
Dalam Musyawarah Idarah (Musda) ke-4, yang digelar dua hari sampai Minggu (1 April 2018) di Universitas Yudharta, Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari, Pasuruan, JATMAN merasa perlu mempertegas kembali tekadnya menjaga keutuhan NKRI. Ini disebutnya sebagai bagian terpenting dari misi keberadaan organisasi para pengamal tarekat tersebut.
“Sesuai dengan amanah ulama pendahulu, pengamal tarekat ini harus mampu menjadi tauladan dalam menjaga moralitas dan keutuhan bangsa di tengah-tengah masyarakat. Itulah sebabnya, komitmen mengawal NKRI menjadi spirit Idarah Wustha JATMAN Jawa Timur dalam Musyawarah Idarah (Musda) ke-4 ini,” demikian rilis Tim Media Center Musda JATMAN ke-4 Jatim kepada duta.co Jumat (30/3/2018).
Melalui Musda ke-4 JATMAN Jatim itu diharapkan dapat mempererat serta memperkokoh ukhuwah islamiyah, basyariah dan wathoniah demi keutuhan NKRI. Sebagai forum tertinggi di Idarah Wustha (tingkat propinsi), Musda memiliki peran untuk memilih, menyusun dan menetapkan kepengurusan yang baru.
Wakil Katib Idarah Wustha JATMAN Jatim KH. Kholil Arpapi menuturkan, Musda juga menjadi forum untuk evaluasi program kerja kepengurusan yang lalu dan merancang kembali program untuk kepengurusan berikutnya.
“Dan melaksanakan bathsul masail tarekat untuk memecahkan problematika yang berkaitan dengan tarekat,” tuturnya.
Faidlus Syukri selaku Ketua panitia Musda membeberkan peserta yang terlibat aktif dalam forum Musda tersebut, sebanyak 55 peserta berasal dari Idarah Wustha dan 240 peserta dari Idarah Sub’iyah (tingkat kota/kabupaten).
“Ditambah dengan undangan dari Idarah Aliyah 180 orang, Idarah Wustha se-Indonesia 120 orang dan sebanyak 187 Mursyid se-Jatim, perwakilan jama’ah thoriqoh dari masing-masing syu’biyah dari Jatim, jama’ah manaqib dan dzikrul ghofilin yg diasuh KH Sholeh Bahruddin,” ungkapnya.
Serangkaian acara di pembukaan Musda akan digelar. Seperti, pembacaan sholawat dan maulid diba’, manakib kubro, orasi kebangsaan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, pembacaan tausyiyah Idarah Aliyah, ikrar perdamaian masyarakat dunia dan penandatanganan prasasti.
Pembukaan Musda akan dilakukan oleh Gubernur Jatim H Soekarwo dan dihadiri ribuan undangan dari berbagai kalangan. Seperti, TNI-POLRI, Bupati dan DPRD Kabupaten, Muspika, dunia usaha dan industri, pengurus NU, FKUB Jatim dan beberapa Negara sahabat dari Konsul Amerika, RRT, Australia dan jepang.
Penegasan Netralitas dalam Berpolitik
Musda kali ini digelar bersamaan dengan tahun politik, sehingga rentan dilirik oleh kekuatan politik. Tidak terkecuali kekuatan politik yang saat ini tengah berkompetisi untuk mendulang dukungan suara dalam kontestasi demokrasi di tahun politik ini.
Namun, sebagaimana ditegaskan Rais JATMAN Jatim KH Muh Martain Karim, bahwa Musda ke-4 JATMAN Jatim bersih dari kepentingan elit politik yang maju sebagai calon Kepala Daerah.Senada dengan Kiai Mart
ain, Ketua Panitia Musda Faidlus Syukri juga menuturkan, atas kesepakatan panitia, para kiai dan mursyid tarekat dengan tegas menolak politik praktis masuk dalam agenda Musda.
“Komitmen kita senantiasa kepada politik kebangsaan sebagaimana termanifestasikan dalam tema Musda, yakni meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI,” tegas pria yang alumni Pesantren Ngalah itu.
(duta.co/suaraislam)