Astaghfirullah, Tak Rela Istrinya Berpendidikan Tinggi, Pria Ini Potong Jemari Istrinya

Hawa Akhter di rumah sakit di Dhaka pada tanggal 15 Desember 2011 ( AFP PHOTO / STR)

Seorang suami pencemburu harus mendekam di penjara seumur hidup setelah memotong jari istrinya karena kembali sekolah untuk mendapatkan gelar tanpa izin suaminya.

Rafiqul Islam, 30, menutup mata istrinya dan , dan menutup mulutnya Hawa Akhter, 21, dia berkata kepada istrinya bahwa dia akan memberinya hadiah kejutan.

Kemudian dia meminta istrinya mengulurkan tangan dan memotong kelima jarinya. Salah satu kerabatnya lalu membuang jari-jari Hawa Akhter ke tempat sampah untuk memastikan dokter tidak bisa menyambungnya kembali.

Sang suami, Rofiqul Islam, adalah pekerja migran di Uni Emirat Arab. Ia telah memperingatkan istrinya untuk berhenti kuliah jika tidak sang istri akan mendapatkan hukuman yang berat darinya.

“Setelah saya kembali ke Bangladesh, dia berkata bahwa dia ingin berdiskusi dengan saya,” kata Ms Akhter kepada The Times.

“Tiba-tiba, dia menutup mata, mengikat tangan saya, dan membungkam mulut saya. Dia berkata bahwa dia akan memberi saya beberapa hadiah kejutan. Tapi, malah dia memotong jariku. ”

Mohammed Saluddin, kepala polisi Bangladesh mengatakan bahwa Pak Islam telah mengaku setelah ditangkap di ibukota Dhaka dan akan menghadapi hukuman atas tuntutan telah membuat cacat permanen seseorang.

Komisi hak asasi manusia menuntut hukuman penjara seumur hidup.

“Dia sangat pemarah. Dia cemburu karena hanya memiliki latar belakang pendidikan yang pas-pasan, sedangkan sang istri melanjutkan kuliah hingga ke perguruan tinggi, “kata Saluddin.

Akhter berkata bahwa dia akan belajar menulis dengan tangan kirinya dan tetap bertekad untuk melanjutkan studinya. Dia sekarang kembali ke rumah orang tuanya.

Serangan ini merupakan yang serangkaian kejahatan terbaru yang menargetkan perempuan berpendidikan di kota industri berpenduduk mayoritas Muslim tersebut.

Pada bulan Juni, seorang pria pengangguran mencungkil mata istrinya, seorang asisten profesor di Universitas Dhaka, rupanya karena sang suami tidak rela jika sang istri melanjutkan kuliahnya di Universitas Kanada.

(dailymailcouk/suaraislam)

Loading...