Alhamdulillah, Tentara Suriah Rebut Benteng Terakhir ISIS

Pemandangan bangunan yang rusak di kota Raqqa, Suriah pada 28 Juli [Rodi Said / Reuters]

Pengamat mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah merebut kota terakhir yang dikuasai ISIS di Homs setelah pasukan Suriah terus maju menggempur benteng ISIS di timur

Pasukan Suriah dan pasukan sekutu telah merebut kota utama ISIS yang terakhir di provinsi Homs, menurut seorang pengamat.

Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa tentara Suriah telah merebut kembali kota al-Sukhna dari ISIS, pasukan pemerintah terus bergerak maju menuju Benteng pertahanan ISIS di bagian timur negara ini.

Al-Sukhna terletak sekitar 50 km dari wilayah Deir Az Zor, yang seluruh wilayahnya hampir dikuasi oleh ISIS.

Baca: Pasukan Suriah Gempur Benteng ISIS di Raqqa

Kota ini terletak di sepanjang jalan raya yang memudahkan pasukan pemerintah Suriah untuk memasuki wilayah ISIS.

Sebelumnya pada hari Sabtu, dilaporkan bahwa terjadi baku tembak antara tentara pemerintah dan teroris ISIS saat pasukan pemerintah bergerak maju secara perlahan ke dalam kota.

Tidak ada konfirmasi resmi dari pemerintah Suriah terkait penangkapan tersebut, namun SANA, kantor berita negara Suriah, melaporkan bahwa tentara terus bergerak maju memasuki kota al-Sukhna melalui tiga arah pada hari Sabtu.

Pertempuran untuk Raqqa

ISIS dengan mudah kehilangan kekuasaannya di Suriah, setelah pasukan pemerintah Suriah didukung Rusia dan di sisi yang lain pasukan Kurdi didukung Amerika dan sekutu-sekutunya.

Pasukan pemerintah juga telah bergerak maju melawan ISIS di provinsi Hama dan di wilayah selatan provinsi Raqqa.

Operasi pimpinan Amerika terhadap ISIS saat ini difokuskan untuk merebut kota Raqqa di Suriah utara.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF), koalisi pemukim yang dipimpin Kurdi yang dibantu serangan udara oleh koalisi pimpinan AS, telah membuat kemajuan yang sangat signifikan dari sisi timur dan barat Raqqa.

Baca: 2.000 Teroris ISIS yang Tersisa akan Mati Terkubur di Raqqa

SDF memulai serangannya ke pertahanan ISIS pada 6 Juni.

Pada hari Jumat, seorang pejabat senior Amerika mengatakan bahwa ada sekitar 2.000 teroris ISIS yang masih tersisa di Raqqa.

“Hari ini di Raqqa, ISIS berjuang untuk mempertahankan blok-blok terakhir mereka … dan berjuang untuk mempertahankan hidup mereka sendiri,” ungkap Brett McGurk, agen khusus Amerika untuk koalisi melawan ISIS.

Pekan lalu, koalisi pimpinan Amerika mengatakan bahwa 45 persen Raqqa sudah berada di bawah kendali SDF.

PBB mengatakan bahwa akhir bulan lalu lebih dari 200.000 orang telah pergi meninggalkan rumah mereka, dan masih ada sekitar 20.000 sampai 50.000 warga sipil yang masih tinggal di Raqqa.

(aljazeeracom/suaraislam)

Loading...