Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mempercepat proses normalisasi 16 sungai di Ibu Kota. Semua menjadi program strategis Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta tahun ini.
Normalisasi sungai terbagi di sistem aliran Jakarta Barat, aliran tengah, dan aliran Timur.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan menjelaskan, percepatan normalisasi sungai yang belum rampung menyebabkan banjir masih kerap terjadi di Jakarta.
(Baca: Alhamdulillah Kata Ahok: Pasukan Oranye yang Terseret Banjir Dapat Santunan 140 Juta)
Terhambatnya proses normalisasi disebabkan sejumlah tanah yang dihuni warga masih ada yang belum dibebaskan lantaran belum tersedianya rumah susun.
“Normalisasi kali dan sungai di Jakarta dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum da Perumahan Rakyat (PU-Pera) melalui BWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane), termasuk pembangunan infrastruktur dan pengerukan serta pemasangan sheetpile. Dinas Sumber Daya Air bertugas mengurus pembebasan lahan,” kata Teguh dikutip Media Indonesia, Jumat 24 Februari 2017.
Untuk memuluskan rencana normalisasi 16 sungai, tahun ini dinas sumber daya air mempertimbangkan untuk memberi sejumlah uang kepada warga yang harus direlokasi, tetapi belum memiliki rusun.
(Baca: Disindir Anies Soal Banjir, Ahok Bilang Enggak Ngerti Matematika)
Hal tersebut, lanjut Teguh, akan dibicarakan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada rapat pimpinan Senin mendatang.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso pun membenarkan bahwa guna mengatasi banjir di Jakarta normalisasi bantaran sungai menjadi suatu keharusan.
Namun, saat ini upaya itu masih terkendala dalam persoalan pembebasan lahan.
“Prioritas utama kami ialah mendukung sisa 10% pembebasan lahan sehingga kapasitas sungai dapat diperbesar,” kata Imam.
(metrotvnews/biarnyaho)